Rabu, 10 November 2010

tugas sistem pengendalian manajemen


GENERAL ELECTRIC COMPANY
General Electric Company adalah perusahaan multilokasi besar yang terlibat dalam pembuatan dan pemasaran berbagai jenis produk elektrik dan produk terkait lainnya. Pada tahun 1964, ada hampir 400 lini produk yang terpisah dan lebih dari 3.000.000 barang dalam kantong. Volume penjualan pada tahun tertentu tersebut sacara total mencapai $4.941 juta, dan laba bersih sebesar $237 juta. Total karyawan sekitar 262.000. Perusahaan mengakui bahwa jika perusahaan ingin agar disentralisasi ini berjalan dengan efektif maka diperlukan perbaikan pada sistem pengendalian manjemen.
PROYEK PENGKURAN
Proyek pengukuran dibentuk pada tahun 1952. Tanggung jawab untuk proyek tersebut dibebankan pada layanan akuntansi, salah satu divisi jasa fungsional. Langkah awal pada proyek pengkuran ini adalah pengembangan seperangkat prinsip-prinsip dengan dengan mana proyek tersebut akan diatur. Lima prinsip semacam itu diformulasikan sebagai berikut:
1.       Pengukuran akan dirancang untuk mengukur kinerja komponen organisasional, bukan para manajer.
2.       Penilaian akan melibatkan indeks nilai kinerja umum, namun bukan standar kinerja umum.
3.       Pengukuran akan dirancang sebagai alat bantu untuk melakukan penilaian atas kinerja dan bukan untuk meningkatkan penilaian.
4.       Penilaian akan memberikan bobot yang sesuai bagi kinerja masa datang maupun kinerja saat ini, guna memfasilitasi pemeliharaan keseimbangan antara jangka panjang dan jangka pendek.
5.       Pengukuran akan dipilih sedemikian rupa untuk memfasilitasi tindakan yang kontruktif dan bukan untuk membatasi tindakan semacam itu.
Proyek pengukuran secara keseliruhan dibagi menjadi tiga subprotek utama:
1.       Pengukuran operasional atas hasil dari departemen produk
2.       Pengukuran fungsional
3.       Pengukuran dari pekerjaan pengelolaan kerja
AREA HASIL KUNCI
Guna menentukan apakah suatu bidang yang untuk sementara didentifikasikan menurut kerangka analitis sebelumnya adalah cukup mendasar untuk memenuhi kualifikasi sebagai areahasil kunci. Sebagai hasil analisis dan aplikasi dari pengujian ini, delapan areal kunci ditetapkan, sbb:
1.       Profitabilitas
Indeks kunci yang digunakan oleh General Electric untuk mengukur pfofitabilitas adalah dolar atau laba residual. Kriteria yang diformulasikan untuk memandu pengembangan ukuran statistik yang memuaskan atas profitabilitas, sbb:
a.       Suatu indeks yang mengakui kontribusi investasi modal terhadap laba.
b.      Suatu indeks yang mengakui apa yang disumbangkan oleh pekerjaan dan usaha SDM untuk laba.
c.       Suatu indeks yang mengakui fakta hidup korporat.
d.      Suatu indeks yang berfungsi untuk membuat keputusan operasi dari manajer individual untuk kepentingan perusahaan.


2.       Posisi pasar
Kinerja pada area hasil kunci ini diukur dalam hal pangsa pasar yang diperoleh selama periode pengukuran tertentu. Pengukuran tersebut dinyatakan sebagai presentase dari bisnis yang tersedia di pasar.
3.       Produktivitas
Suatu hubungan antara output dari produk dan jasa dengan  bersumber daya yang digunakan dalam produksinya. Perusahaan berusaha untuk mengembangkan suatu indeks yang akan mencapai dua hal:
a.       Memperluas dasr input
b.      Menghapus dari ukuran, perbaikan-perbaikan yang berasal dari pemasok bahan baku.
4.       Kepemimpinan produk
Kemampuan suatu bisnis untuk memimpin industrinya dalam menciptakan atau menggunakan pengetahuan teknis dan ilmiah yang paling maju dalam bidang teknik, produksi dan pemasaran untuk menggembangkan produk baru dan memperbaiki kualitas atau nilai dari produk yang sudah ada.
5.       Pengembangan karyawan
Pelatihan sistematis bagi para manajer dan spesialis untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan perusahaan, untuk memberikan pertumbuhan dan penghentian individu lebih lanjut serta memfasilitasi pertumbuhan dan perluasan perusahaan. Tiga langkah dalam pengukuran kinerja area hasil kunci ini:
a.       Kualitas dasar dari berbagai program atau teknik yang didukung oleh departemen produk yang penggembangan karyawannya dinilai: rekrutmen, pelatihan dalam pekerjaan, tinjauan dan konseling, dan penetapan.
b.      Dibuat inventaris dari pasukan orang-orang terlatih yang tersedia, sesuai dengan kualifikasi mereka.
c.       Efektivitas dengan mana departemen melaksanakan program pengembangan karyawan dievaluasi.
6.       Sikap karyawan
Sudut pandang umum terhadap objek, kejadian, atau orang yang mungkin dapat memengaruhi perilaku masa depan.
7.       Tanggung jawab publik
Kewajiban untuk menjadi warga negara yang baik pada masyarakat, patuh pada hukum dan etika yang mengatur tindakan bisnis. Kemajuaan perusahaan bukan hanya merupakan suatu pengakuan aktif mengenai kepentingan masyarakat luas, tetapi juda tanggapan terhadap kelompok masyarakat tertentu yang memiliki kepentingan dalam keberhasilan dalam bisnis tersebut, yaitu pemegang saham, pelanggan, karyawan, pemasok, dealer, dan distributor, komunitas pabrik, lembaga pendidikan dan pemerintah. Perusahaan berusaha untuk memastikan kepatuhan sepenuh hati pada hukum dan standar etika bisnis dengan mengharuskan bahwa semua karyawan manajerial dan profesional paling tidak sekali satahun mengadakan survai periodik mengenai aktifitas dari orang-orang iang melapor kepada mereka dalam hal kepatuhan terhadap antitrust, konflik kepentingan dan area-area lain dari praktik bisnis.
8.       Keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang
Faktor ini ditetapkan secara terpisah sebagai area hasil kunci guna menekankan pentingnya daya tahan dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Cita-cita dan kinerja jangka pendek harus diseimbangkan dengan kebutuhan akan kinerja yang memuaskan untuk 5,10,15 tahun kedepan.


IMPLEMENTASI AWAL
                Program perencanaan, penyusunan anggran, dan pembuatan prediksi bisnis perusahaan memasukkan pemanfaatan area hasil kunci terpilih dalam:
1.       Meninjau sejarah dan status terkini
2.       Memetapkan standar untuk setiap departemen
3.       Merencanakan untuk mencapai standar tersebut
4.       Pelaporan serta pengukuran periodik atas pencapaian


PERTANYAAN:
1.       Untuk tujuan yang dijelaskan, bagaimana sebaiknya profitabilitas didefinisikan? Definisi tersebut harus cukup spesifik sehingga ukuran kuantitatif dapat dibangun dari situ.
Jawab:
profitabilitas dapat didefinisikan sebagai proses pemilihan, pengembangan, dan peningkatan ukuran keuntungan atau laba yang diperoleh dari hasil produksi perusahaan, dalam hal ini organisasi pengukuran mempertimbangkan beberapa indeks yang lebih konvensional termasuk atas pengembangan tingkat investasi, rasio laba terhadap penjualandan rasio laba terhadap nilai tambah dengan berbagai kelemahan dari rasio dan indeks.
2.       Apakah, jika ada faktor-faktor selain profitabilitas yang menambah pada sistem pengukuran? Tidakkah pengaruh dari faktor-faktor lain tercermin dalam ukuaran profitabilitas jika dikontruksi secara memadai?
Jawab:
Ada faktor yang menambah pada sistem pengukuran, yaitu keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Faktor ini menurut saya, sangat berpengaruh dalam menetukan profitabilitas. Faktor ini ditetapkan sebagai penyeimbang ukuran profitabilitas dalam kinerjan jangka pendek hingga jangka menengah, karena hal ini dapat menimbulkan tekanan yang belum waktunya mendapat laba justru akan berdampak pada laba atau profit pada jangka ke depan dan menimbulkan peminjaman di masa datang.









TUGAS
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


UMY.jpg
ARIF RAKHMAN KHAKIM
0902030069


FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
UNIVARSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2010

0 komentar:

Posting Komentar

aiip1726 © 2008 Template by:
SkinCorner